Minggu, 05 Februari 2017

Cobain Ke Taman Tebing Breksi Yogyakarta


Taman Tebing Breksi Yogyakarta, Bukan Sekedar Tempat Foto-foto

Desember tahun lalu, tepatnya pas siang hari ane dan kawan-kawan mendatangi sebuah lokasi wisata yang disebut kekinian oleh banyak orang atau yang menjadi ala-ala Instagram yaitu Taman Tebing Breksi Yogyakarta. Hal tersebut dikarenakan maraknya orang-orang mengabadikan gaya berfoto mereka dengan latar belakang tebing kapur yang berwarna putih, seperti yang ada di Taman Garuda Wisnu Kencana Bali atau yang ada di Bukit Jaddih Madura.


Jalan Menuju Taman Tebing Breksi (Via Google Maps)

Secara administrasi, Taman Tebing Breksi masuk kedalam wilayah Desa Sambirejo, Kecamatan Prambanan, Kabupaten Selatan. Maka tidak heran, apabila taman ini tidak begitu jauh dengan lokasi wisata lainnya seperti Candi Prambanan, Candi Ratu Boko dan Candi Ijo. Namun, Taman Tebing Breksi sangatlah berdekatan dengan area Candi Ijo dan dapat dituju dengan mengambil Jalan Raya Candi Ijo.

Dengan menggunakan sepeda motor, maka ane dan yang lain langsung tancap gas menuju tempat wisata yang memiliki nilai koordinat 7°46'56.3"S/110°30'16.9"E (Via Google Maps). Selama perjalanan sekitar Jalan Candi Ijo yang menanjak-nanjak, maka tibalah di Taman yang dahulunya adalah bekas area pertambangan, dan ternyata lokasinya sebelum Candi Ijo.

Area Taman Tebing Breksi (Via Google Maps)

Untuk harga tiket masuk, hanyalah membayar titip sepeda motor atau parkir motor yang sebesar Rp. 2000,- . Dan sebagai informasi, bahwa area wisata ini baru diresmikan pada tahun 2015 lalu dan dahulunya area ini merupakan tempat pertambangan batuan kapur yang menjadi sumber mata pencaharian warha sekitar. Namun, setelah dilakukan penelitian ternyata batuan kapur area ini adalah hasil endapan abu vulkanik dari Gunung Api Purba yang ada di Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul. Dari hal tersebut, maka dijadikanlah area ini sebagai Cagar Budaya yang memiliki nilai sejarah dan aktivitas pertambangan harus dihentikan.

Agar area yang sudah menjadi Cagar Budaya ini menjadi mata pencaharian lain untuk warga sekitar, maka dibuatlah Taman Tebing Breksi yang menjual keindahan pahatan-pahatan tebing yang dibuat agar dapat menarik pengunjung wisata untuk sekedar berfoto-foto atau menikmati keindahan alam lainnya apabila melihat dari atas tebing.

Beberapa Pahatan Tebing Breksi
Pahatan-pahatan tebing yang dibuat adalah berupa tangga-tangga, ular naga yang besar, tokoh pewayangan dan lain-lain. Namun, saat ane dan kawan-kawan berkunjung disini ternyata taman tebing ini belum 100% jadi alias masih dalam tahap penyempurnaan. Sehingga ada beberapa bagian anak tangga yang mesti berhati-hati apabila kita menaiki tebing tersebut apabila ingin menuju atas tebing. Terutama pada tebing dengan pahatan ular naga, dikarenakan belum adanya batas atau pegangan tangan pada anak tangga.

Tebing Breksi Dengan Pahatan Ular Naga
Pada tebing dengan pahatan tokoh pewayangan, terdapat tangga yang dapat mengantarkan kita keatas tebing. Dan diatas sini berupa area terbuka dengan sedikit pepohonan dengan pemandangan alam daerah sekitar prambanan. Selain itu juga, kita dapat melihat beberapa pesawat yang akan landing di Bandara Adisutjipto dari kejauhan.

Tangga Menuju Atas Tebing, Yang Merupakan Hasil Pahatan

Sedang Diatas Area Bagian Atas Tebing Breksi
Masih Diatas Area Bagian Atas Tebing Breksi
Tidak hanya menjual keindahan pahatan-pahatan tebingnya, di Taman Tebing Breksi memiliki sebuah tlatar yang dinamakan Tlatar Seneng. Tlatar ini digunakan untuk kegiatan pertunjukan seni dan budaya yang suka diadakan pada waktu-waktu tertentu. Dan bentuk tlatar ini adalah berupa lingkaran sempurna ditambah dengan beberapa bangku penonton yang mengelilingi sebagian lingkaran tersebut. 

Namun, dikarenakan saat itu ane dan yang lain datangnya bukan pada saat momen yang pas alias saat tidak ada pertunjukan seni budaya, jadi yasudahlah berfoto-foto sembari menikmati keindahan alamnya saja.


Tlatar Seneng, Dilihat Dari Atas Tebing
Selama di Taman Tebing Breksi, ada beberapa hal yang sulit saat ingin mengabadikan beberapa momen. Yaitu sulitnya untuk berfoto-foto dengan latar belakang pahatan-pahatan tebing, terutama pada pahatan tokoh pewayangan. Hal tersebut dikarenakan banyaknya orang yang rebutan untuk melakukan hal yang sama, sehingga tidak heran jika harus ekstra sabar menunggu giliran apabila ada sebagian orang yang kelamaan berfoto-fotonya.

Tebing Dengan Pahatan Tokoh Pewayangan
Usai mengabadikan momen di area yang menjadi salah satu Cagar Budaya yang ada di Yogyakarta ini, selanjutnya ane malanjutkan perjalanan menuju Candi Ratu Boko yang terkenal dengan Sunset nya.
Masih Di Taman Tebing Breksi

-SEKIAN-


Referensi :

Tidak ada komentar:

Posting Komentar