Sabtu, 14 Mei 2016

Trip Banyuwangi & Sekitarnya Versi Ane Dkk - Bag 1

Trip Banyuwangi & Sekitarnya Versi Ane Dkk


Pernah denger nama Banyuwangi ? yap, Banyuwangi adalah kabupaten di Provinsi Jawa Timur yang letaknya paling ujung di Pulau Jawa dan berdekatan dengan Provinsi Bali. Nah, dengan bupati yang sekarang ini, mulai rame nih promosi wisata yang ada disana. Mulai dari wisata alam, wisata budaya, ragam kuliner, dan banyak banget lah. Kalo gak percaya, coba deh cek di mbah google dengan keyword "Banyuwangi". hehe :)

Disini ane mau ceritain pengalaman kemarin backpacker ke Banyuwangi & Sekitarnya. Buat ane pribadi sih berkesan, soalnya objek wisata di Banyuwangi itu murah, warganya ramah-ramah, kota nya bersih, kota nya rapih, gak ada pungutan liar, aman dari kriminalitas, dan banyak lagi dah.

Sekedar saran nih, misal mau ikutin cara ane dkk backpacker ke Banyuwangi, sebaiknya buat persiapan dulu jauh-jauh hari. Soalnya ane dkk ini bukan flashpacker, yang segalanya tinggal keluarin duit. Jadi, persiapan ane dkk itu butuh waktu kurang lebih 4 bulan, mulai dari buat nyiapin jadwal sampai mengatur keuangan :).

Nah kira-kira seperti ini nih :
  1. Bulan pertama, cari tau tentang Banyuwangi, buat itinerary dan maps (Buat rute jalan)
  2. Bulan kedua, pesan tiket kereta api buat 3 bulan kedepan agar tidak kehabisan
  3. Bulan ketiga, mulai berhemat alias menabung buat ongkos
  4. Bulan keempat, pesan tiket kereta api lokal, booking penginapan di Banyuwangi Kota , Penginapan di Taman Nasional Baluran, sewa motor, dan persiapan buat hari H.
Dan yang paling terpenting nih, usahakan backpacker nya itu pada hari biasa. Soalnya kalau weekend atau long weekend, kita bakal kesusahan mesen tiket kereta api sob. Jadi, ya usahain manfaatkan cuti sebaik-baiknya lah :)
 
 Google My Maps buat petunjuk jalan (harus pakai smartphone) selama di Banyuwangi

Langsung aja nih dimulai dari hari H, pertama ane dkk berangkat dari Stasiun Jakarta Pasar Senen menuju Stasiun Surabaya Gubeng. Nama keretanya adalah Kereta Gaya Baru Malam, dengan memakan waktu selama 15 jam perjalanan, yaitu berangkat pukul 10:30 WIB - 1:30 WIB. Sekedar informasi nih, kalau mau ke Banyuwangi dengan kereta dari Jakarta itu harus transit terlebih dahulu. Bisa dari Kota Surabaya, Kota Malang, dan juga Kota Yogyakarta.

Jaga Sikap Disamping Cewek :)

Setelah tiba di Sts. Surabaya Gubeng pada pukul 1:30 WIB, selanjutnya kami nunggu kedatangan Kereta Probowangi tujuan Banyuwangi. Dengan keberangakatan pukul 4:25 WIB. Oh ya,  karena kereta ini termasuk golongan kereta lokal, kalo pemesanan tiket kereta itu harus langsung di loket Stasiun-stasiun yang disinggahi. Dan pemesanan tiket ini bisa dilakukan secara Go Show 2 jam sebelum keberangkatan, atau H-30. 

Karena saat itu kami pada takut kehabisan tiket Kereta Probowangi, jadi kami sudah pesan tiket sejak H-30. Dengan dibantu oleh teman kantor yang punya saudara di Surabaya hehe :)

 Suasana Sts. Surabaya Gubeng

Kereta Probowangi pun tiba, dan kami langsung berangkat menuju Sts. Karang Asem Banyuwangi dengan memakan waktu 7 jam perjalanan. Yang harus diinget sob, sebaiknya turun di Sts. Karang Asem. Soalnya Stasiun ini paling dekat dengan Banyuwangi Kota. Selain itu juga, disekitar Stasiun ini banyak berbagai penginapan murah & penyewaan sepeda motor.

 Ngopi Item Liong Bulan Dulu, Kopi Khas Bogor
Sambil Nikmatin Perjalanan Surabaya - Banyuwangi

Pukul 11:30WIB kami pun tiba di Sts. Karang Asem, dan kami langsung menuju tempat penyewaan motor sekaligus penginapan selama di Banyuwangi yang sudah di booking 2 minggu sebelumnya. Disini kami Isoma terlebih dahulu, dan melakukan pembayaran sewa motor serta penginapan untuk 2 hari kedepan. Nama tempat ini adalah Toko Subur, yang lokasi nya persis diseberang Sts. Karang Asem. Dan menurut ane nih, Toko Subur ini recommended banget. Soalnya selain harga sewa yang murah, pemiliknya pun sangat ramah sekali. Oh ya, Toko Subur ini berjualan oleh-oleh Khas Banyuwangi juga loh. Jadinya kita gak perlu repot-repot lagi kalau mau cari berbagai macam oleh-oleh Khas Banyuwangi.

Selesai melakukan pembayaran, kami langsung tancap gas motor menuju Afrika nya Pulau Jawa yaitu Taman Nasional Baluran. Dan tidak lupa kami menggunakan bantuan aplikasi Maps di smartphone, untuk mengetahui rute perjalanan. Untuk lama perjalanannya sendiri, hampir 1 jam perjalanan.

Lokasi Pintu Masuk Taman Nasional Baluran

Tiba di pintu masuk Baluran, kita langsung menemui Pak Tri Hari yang 2 minggu sebelumnya sudah kami hubungi untuk memesan 2 kamar di Wisma Rusa. Selesai membayar tiket masuk, kami langsung menuju penginapan Wisma Rusa yang letaknya di Savana Bekol. Dan disana, kami diharuskan menemui Pak Anis sang petugas di Savana Bekol. Untuk menuju Savana Bekol, dibutuhkan waktu 30 menit perjalanan, dengan melewati jalanan yang tidak bagus dan pemandangan hutan disekelilingnya.

Sekedar informasi nih, kalau ingin menginap di Taman Nasional Baluran, sangat disarankan booking dulu dari jauh-jauh hari.

Kondisi Jalan Menuju Savana Bekol 
Dari Pintu Masuk Taman Nasional

Di dalam perjalanan menuju Savana Bekol, kami melewati jalan yang  namanya Ever Green. Nah di sepanjang Ever Green ini nih, konon katanya terdapat beberapa macan tutul. Namun, mereka berkeliaran pada malam hari untuk mencari mangsa. 

Masih Kondisi Jalan Menuju Savana Bekol 
Dari Pintu Masuk Taman Nasional


Selama perjalanan, kami banyak menemui berbagai macam burung, biawak, dan ayam hutan yang berkeliaran menyeberangi perjalanan dengan begitu cepat larinya. Yang bikin kami heran, ternyata ayam hutan bisa terbang kayak burung juga toh, yah walaupun gak tinggi-tinggi amat terbangnya. hehe

Sampai di Savana Bekol, kami pun langsung menemui Pak Anis di Pos Penjagaan untuk laporan dan melakukan pembayaran sewa kamar. Selesai melakukan pembayaran, kami pun langsung menyimpan ransel di Kamar masing-masing dan segera dimulailah menikmati indahnya sore hari di Savana Bekol. Dan yang paling penting, tidak lupa untuk foto-foto :)

 Wisma Rusa

Perhatian Buat Para Pengunjung

Savana Bekol

 Masih Di Savana Bekol

Sore Hari Banyak Pasukan Monyet di Selah-selah Savana

Rak Tengkorak, Tempat Favorit Untuk Foto-foto

Selesai menikmati sore hari di Savana Bekol, selanjutnya kami menuju Pantai Bama yang lokasinya 3 Km dari penginapan. Dan kami pun langsung tancap gas motor, untuk menuju Pantai Bama. DSepanjang perjalanan, kami melihat pemandangan kawanan monyet, kerbau, rusa, dan burung merak yang sedang mencari makan di sepanjang Savana Bekol. Namun, sayangnya kami lupa untuk memotret momen-momen saat itu.

Tiba di Pantai Bama, kami langsung Isoma dan mulailah menikmati sore hari di Pantai Bama. Pantai ini tidak sepeti pantai-pantai pada umumnya, karena tidak adanya ombak dan air pantainya pun sangat tenang seperti empang. Namun, yang menariknya di Pantai Bama itu banyak Lutung Hitam & monyet yang menggelantung di Pohon Bakau. Selain itu juga, terdapatnya batu-batu hitam besar di pinggir pantai. 

Pantai Bama

Pantai Bama Dengan Pohon-pohon Bakau & Air Yang Tenang 
Tanpa Ombak Sama Sekali

Pose Monyet Pantai Bama :)

Batu-batu Hitam atau Batu Gunung di Pantai Bama

Air Laut Yang Tenang, Tidak Seperti Pantai Pada Umumnya

Magrib pun tak terasa telah tiba dan mulai gelap. Kami pun langsung tancap gas menuju Wisma Rusa, dengan melewati gelapnya jalanan sepanjang Savana Bekol. Nah menurut ane sih disinilah serunya, melewati gelapnya jalanan sepanjang Savana Bekol. Soalnya kita dapat melihat banyaknya kawanan Rusa di Savana Bekol, apalagi saat lampu motor kita menyoroti persis kearah mata kawanan hewan. Perasaan pun jadi was-was saat itu, ini singa atau rusa yang ada di savana haha.

Kalau suka nonton national geographic, suasanya mirip di Afrika sob. Cuma bedanya kalau di savana Afrika sana kan Singa-singa, yang diem di Savana hehehe :)

Setelah tiba di Wisma Rusa, kami langsung Isoma dan mandi dengan bantuan penerangan senter. Kenapa pakai senter?, soalnya kalau kita menginap di Wisma Rusa, jam nyala listrik itu pukul 17:30 WIB - 22:00 WIB. 

Untuk kegiatan malam hari saat itu, kami menuju Pos Penjagaan untuk membuat kopi di dapur, sembari ngobrol-ngobrol dengan Pak Anis. 

Saat itu Pak Anis banyak bercerita tentang Taman Nasional Baluran, diantaranya seperti mengapa ada batu-batu hitam atau batu gunung di Pantai Bama, kapan munculnya banteng liar di Baluran, adanya lutung yang mati di makan macan tutul, pernah adanya wisatawan asing yang meninggalkan motor karna pecah ban di jalan saat menuju pintu keluar baluran, dan yang paling horor adalah pernah adanya wisatawan yang nyasar ke Gunung Baluran. Katanya sih gara-gara ngikutin cewek cantik yang manggil-manggil gak jelas, dan akhirnya nyasar ke Gunung Baluran.

Suasana saat itu amat hening, namun sesekali terdengar suara burung merak. Apabila kita gunakan senter untuk menyoroti cahaya ke arah savana, maka kita akan melihat jelas beberapa rusa yang sedang berkeliaran.

Oh ya sob sekedar saran, jangan sampai menyimpan makanan dalam jok motor. Soalnya pernah ada kejadian wisatawan asal jember, jok motornya diobrak abrik sampai sobek oleh kawanan monyet. Dan ternyata emang bener, si mas bro nyimpen makanan dalam jok motor.

Pukul 22:00 WIB pun tiba, dan listrik mulai padam di Wisma Rusa. Dan kami langsung bergegas menuju kamar, untuk istirahat dan persiapan menuju menara nanti pada pukul 4:00 WIB untuk melihat sunrise.

Alarm HP pun berbunyi pada pukul 4:00 WIB, dan kami langsung menuju menara yang jaraknya 100 m dari Wisma Rusa. Menara ini tingginya hanya 6 m, dan cukuplah untuk melihat sunrise dan Savana Bekol di pagi hari. Apalagi lihatnya dari atas menara, dengan dilengkapi keindahan pemandangan Gunung Baluran.

Si Vro Menunggu Pagi

Matahari Masih Belum Keliatan :)

Sunrise Mulai Tampak, Tapi Terhalang Awan & Apalah ini :(



 Background Savana Bekol Dari Atas Menara

 Background Gunung Baluran dari atas Menara

Selesai melihat sunrise, kami langsung solat subuh dahulu dan mulai melanjutkan perjalanan di sekitar Savana Bekol. Dan yang paling penting nih, tidak lupa mampir ke penangkaran Banteng.

 Spot Yang Jadi Rebutan Buat Foto-foto

Si Big Bos

Entah Tengkorak Hewan Apa Ini Sob

 Savana Bekol

Jalan Sepanjang Savana Bekol, dan Sebenarnya Pagi Hari Banyak Kerbau
Yang Sedang Minum Di Kubangan Air. Namun Lupa Gak Di Potret

Penangkaran Banteng

3 Banteng di Penangkaran

Waktu menunjukkan puku 8:00 WIB, kami pun bergegas menuju Wisma Rusa untuk persiapan pulang menuju Banyuwangi. Dan tidak lupa kami mengumpulkan sampah bungkus makanan semalam, dan segera pamit kepada Pak Anis. Kemudian kami langsung tancap gas, dan berangkat.


 Persiapan Pulang Menuju Banyuwangi

Tidak terasa hampir 30 menit kami sampai Pintu Keluar Taman Nasional Baluran, dan kami langsung menuju pos untuk membeli Souvenir. Namun, karena yang berjualan sedang melayat akhirnya kami diajak ke SMK PGRI Banyuputih yang letaknya di Desa Wisata Kebangsaan. Di SMK ini, terdapat koperasi yang menyediakan berbagai souvenir terkait Baluran dan juga Desa Wisata Kebangsaan. 

Desa Wisata Kebangsaan adalah Desa yang lokasinya di Desa Wonorejo, Kecamatan Banyuputih, Kabupaten Situbondo. Disebut Desa Kebangsaan karena, di Desa ini terdapat berbagai macam suku, budaya, dan agama yang hidup saling berdampingan di Desa ini. Begitupun dengan tempat ibadah yang ada di Desa ini. Ada yang dari Suku Jawa, Madura, Osing, Sunda, Papua, Cina, dan lain-lain.

 Karena Hobi Koleksi Gantungan Kunci, Ane Beli Yang Ini di Koperasi :)

Karena saat itu Si Big Bos pesen kaos dengan motif baluran, akhirnya kami harus menunggu kaos selesai print selama sejam.

Jam tangan menunjukkan jam 11:00 dan kami langsung menuju warung makan di perbatasan antara Kabupaten Banyuwangi & Kabupaten Situbondo. Yang bikin kaget waktu makan di warung makan sih, murah banget sob. Ane cuma makan Nasi Pecel + Tahu Tempe + Teh Manis ternyata cuma goceng, alias Rp. 5000,-. hahaha

Selesai makan, kami langsung mengeluarkan smartphone dan membuka aplikasi Maps untuk menuju Pantai Bangsring. Kami pun langsung tancap gas menuju lokasi tersebut. Di Pantai ini, kami ingin melihat penangkaran ikan hiu sirip putih, yang ada di rumah apung. Dan juga, kami ingin melakukan kegiatan Snorkeling di sekitar rumah apung Pantai Bangsring ini.

Selesai membayar tiket masuk, kami langsung memakai perlengkapan snorkeling  dan bergegas menuju perahu di bibir pantai untuk menuju rumah apung, untuk jaraknya sekitar 50 m. 

Penangkaran Ikan Hiu Sirip Putih Di Rumah Apung

Niat Snorkeling Di Pantai Bangsring, dan Ternyata Zonk

Sebenernya niat snorkeling kami di Pantai Bangring ini gagal, karena saat kami turun dan sempat melihat berbagai terumbu karang didalamnya ternyata warna air laut mendadak cokelat dan berbusa. Hal ini diakibatkan dengan kemungkinan gara-gara adanya kapal besar yang melintas dari arah beberapa Km dari Pantai Bangsring. Dan menurut pekerja di lokasi wisata ini, jadwal yang lebih bagus untuk snorkeling adalah pagi hari sekitar jam 9:00 WIB. Yasudahlah, akhirnya kami pun hanya berenang-renang saja dari rumah apung menuju bibir pantai.

Lokasi Wisata Pantai Bangsring, Dengan Background Rumah Apung

Salah satu kelebihan objek wisata ini adalah tempatnya yang bersih, rapih, dan pengelolaannya sangat bagus. Dan menurut ane sih, recommended banget asal kita datang pada jam yang tepat dan gak kayak ane &dkk. Dateng tengah hari & panas terik buat snorkeling hehehe :)

Di Pantai Bangsring ini, kami tidak berlama-lama menikmati wisata ini. Karena kami ingin segera menyeberang ke Pulau Bali untuk mencoba beberapa spot yang ada di Gilimanuk Bali. Langsunglah kami tancap gas sepeda motor untuk menuju Pelabuhan Ketapang. Oh ya, selama perjalanan menuju pelabuhan Ketapang kami berhenti sejenak di Objek Wisata Watu Dodol yang sempat terlewatkan saat berangkat menuju Baluran.

Objek Wisata ini gratis, alias tidak dipungut biaya sama sekali. Disini kita dapat melihat Watu Dodol dengan bagias atas lebih besar dan bagian bawahnya lebih kecil, serta tinggi hampir 5m lebih. Konon tempat ini dulunya angker, sampai-sampai acara Mr. Tukul pernah kemari.

Belakang Ane Persis Watu Dodol Yang Letaknya Ditengah Jalan

Selain itu juga, disini kita dapat melihat Patung Gandrung, yang menandakan kalau kita akan memasuki Kabupaten Banyuwangi. Karena Gandrung adalah tarian khas Banyuwangi, sehingga tidak heran jika di sekitar Patung gandrung tersebut terdapat tulisan Selamat Datang Kabupaten Banyuwangi.

Oh ya, pemandangan disini gak kalah bagus juga loh, dengan lokasi-lokasi lain yang ada di Banyuwangi.

Nih buktinya :

Patung Gandrung Banyuwangi

Pantai Sekitar Watu Dodol

Selesai foto-foto di objek wisata Batu Dodol, kami pun langsung tancap gas menuju pelabuhan Ketapang. 

Di Pelabuhan Ketapang ini, setiap penumpang sepeda motor mendapatkan pemeriksaan STNK & SIM oleh Pak Polisi. Setelah selesai, kami diwajibkan mengisi formulir penumpang kapal feri dan selanjutnya membayar tiket di loket. Dan mulailah kami masuk ke Kapal Feri relasi Ketapang - Gilimanuk untuk memarkirkan motor terlebih dahulu, dan langsung naik ke kursi penumpang kapal.

Suasana di Atas Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk

Suasana di Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk


BERSAMBUNG BENTAR :)

1 komentar:

  1. Seru banget. Makasih infonya! Baru tau di Baluran bisa nginep, ini info yg penting bgt

    BalasHapus