Saat Ke Banyuwangi, Cobalah Mampir Sebentar Ke Gilimanuk Bali |
Tampak Pulau Bali, Apabila Dilihat Dari Banyuwangi |
Rute Jalan Selama Di Gilimanuk
Pertama-tama kami menuju Pelabuhan Ketapang terlebih dahulu, kemudian sepeda motor yang kami tunggangi mendapatkan pemeriksaan STNK & SIM oleh Pak Polisi. Setelah selesai, kami diwajibkan mengisi formulir penumpang kapal feri dan selanjutnya membayar tiket di loket. Dan mulailah kami masuk ke Kapal Feri relasi Ketapang - Gilimanuk untuk memarkirkan motor terlebih dahulu, dan langsung naik ke kursi penumpang kapal.
Suasana di Atas Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk
Suasana di Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk
Hampir 30
menit lamanya perjalanan kapal Feri dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju
Pelabuhan Gilimanuk Bali. Kami pun tiba dan langsung menuju pintu keluar
pelabuhan, dengan melalui pemeriksaan motor dan identitas pribadi
terlebih dahulu. Jadi, misal kalian pada mau ke Bali dengan membawa kendaraan,
usahakan jangan membawa motor bodong dan wajib membawa kartu identitas pribadi.
Salah Satu Penampakan Keriuhan Ikan-ikan Laut :) |
Pemandangan Kapal Laut |
Selesai
pemeriksaan, kami langsung menuju spot pertama yaitu Taman Patung Dewa Siwa Gilimanuk untuk
beristirahat terlebih dahulu. Di taman ini tidak ada tiket masuk alias gratis, dan asyiknya disini
tuh terdapat beberapa gazebo untuk beristirahat sejenak sembari menikmati pantai.
Selain itu juga, kita dapat melihat kegiatan ceria dari anak-anak kecil
yang sedang berenang di pantai.
Ane Yang Lagi Menikmati Pantai
Icon dari
taman ini adalah patung Dewa Siwa yang berdiri kokoh tepat ditengah-tengah
taman, dengan memiliki warna biru. Menurut agama Hindu di
Bali, Dewa Siwa dipercaya sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke unsurnya,
menjadi Panca Maha Bhuta (Tanah, Air, Udara, Api & Rang Akasa).
Patung Dewa Siwa Dengan Warna Biru Pada Tubuhnya
Keindahan Taman Patung Dewa Siwa, Gilimanuk Bali
1 jam
lamanya kami menikmati keindahan di pantai ini, dan kami langsung tancap gas
motor menuju spot kedua yaitu Pantai Karangsewu. Selain tidak ada tiket masuk alias gratis,
pantai ini memiliki keunikan sendiri. Yaitu pantai dengan air laut yang tenang
dan tanpa pasir pantai sama sekali, melainkan batu karang dan padang
rerumputan. Untuk menuju lokasi ini, kita akan dibuat terkesan dengan melewati lahan kosong yang sangat luas seperti
lapangan bola dengan sekelilingnya pohon-pohon bakau.
Pantai
Karangsewu Yang Tanpa Pasir Pantai, Melainkan Karang
Di pantai Karang Sewu, kami beristirahat di warung kecil yang
ada disini sembari memesan jagung bakar dan juga minuman es Temulawak. Ya
lumayanlah, sambil santai-santai di sore hari dengan pemandangan Pantai
Karangsewu yang dihiasi Pulau Kalong dan Pulau Menjangan disebrang sana :)
Karna semakin sore, kami pun langsung menuju spot ketiga atau tujuan
utama kami selama di Gilimanuk yaitu Kuliner Ayam Betutu. Nah
disini kami memilih Rumah Makan Ayam Betutu Ibu Lina, karena lokasinya
berdekatan dengan Masjid Al Maghfirah. Sehingga kami dapat melaksanakan ibadah solat terlebih dahulu.
Karena Lupa Foto Rumah Makannya, Kami Screenshot di
Google Street View Aja :)
Ayam betutu yang khas Gilimanuk Bali ini sangatlah
lezat, dilengkapi bumbu rempah yang berasa banget dan juga sambal matah dengan
irisan bawang merahnya. Kami pun sangat puas makan disini, sampai-sampai gak
bersisa makananya kecuali tulang ayam hehe :)
Sudah kurang lebih 4 jam lamanya, kami menikmati suasana Gilimanuk Bali dan waktu magrib pun tiba. Kami langsung tancap gas menuju
pelabuhan Gilimanuk untuk pulang Ke Banyuwangi menuju penginapan. Yah kira-kira hampir 2 jam
perjalanan lamanya, kami tiba di penginapan Toko Subur yang lokasi dekat Stasiun
Karangasem.
Perjalanan Kapal Feri Menuju Pulang Ke Banyuwangi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar