Selasa, 30 Agustus 2016

Mampir Sebentar Ke Gilimanuk Bali Kalau Ke Banyuwangi

Saat Ke Banyuwangi, Cobalah Mampir Sebentar Ke Gilimanuk Bali

Gilimanuk adalah salah satu Kelurahan di Kecamatan Melaya, Kabupaten Jembrana, Provinsi Bali yang letaknya paling barat di Pulau dengan mayoritas penduduknya beragama Hindu. Apabila kalian ada rencana trip ke Banyuwangi, tidak ada salahnya kalau mencoba mampir atau menyebrang sebentar ke Gilimanuk. Selain mencari tema tentang suasana di Bali, Gilimanuk memiliki beberapa spot menarik yang bisa kalian coba datangi.
Tampak Pulau Bali, Apabila Dilihat Dari Banyuwangi
 Akhir bulan April 2016 lalu, ane dan kawan-kawan berniat mampir ke Pulau Bali setelah dari Pantai Bangsring Banyuwangi. Yah.. walaupun hanya ke Gilimanuk saja, yang penting temanya ke Pulau Bali lagi :) . Lagi pula, kami sudah jauh-jauh hari merencanakan tujuan yang akan kami datangi selama di Gilimanuk.

 Rute Jalan Selama Di Gilimanuk

Pertama-tama kami menuju Pelabuhan Ketapang terlebih dahulu, kemudian sepeda motor yang kami tunggangi mendapatkan pemeriksaan STNK & SIM oleh Pak Polisi. Setelah selesai, kami diwajibkan mengisi formulir penumpang kapal feri dan selanjutnya membayar tiket di loket. Dan mulailah kami masuk ke Kapal Feri relasi Ketapang - Gilimanuk untuk memarkirkan motor terlebih dahulu, dan langsung naik ke kursi penumpang kapal.

Suasana di Atas Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk

Suasana di Kapal Feri Ketapang - Gilimanuk

Hampir 30 menit lamanya perjalanan kapal Feri dari Pelabuhan Ketapang Banyuwangi menuju Pelabuhan Gilimanuk Bali. Kami pun tiba dan langsung menuju pintu keluar pelabuhan, dengan melalui pemeriksaan motor dan identitas pribadi terlebih dahulu. Jadi, misal kalian pada mau ke Bali dengan membawa kendaraan, usahakan jangan membawa motor bodong dan wajib membawa kartu identitas pribadi.

Salah Satu Penampakan Keriuhan Ikan-ikan Laut :)
Pemandangan Kapal Laut

Persiapan Tiba Di Pelabuhan Gilimanuk

Selesai pemeriksaan, kami langsung menuju spot pertama yaitu Taman Patung Dewa Siwa Gilimanuk untuk beristirahat terlebih dahulu. Di taman ini tidak ada tiket masuk alias gratis, dan asyiknya disini tuh terdapat beberapa gazebo untuk beristirahat sejenak sembari menikmati pantai. Selain itu juga, kita dapat melihat kegiatan ceria dari anak-anak kecil yang sedang berenang di pantai.

Ane Yang Lagi Menikmati Pantai

Ini Bukan Danau, Melainkan Pantai Dengan Pemandangan Pulau Kalong & Pulau Menjangan
Icon dari taman ini adalah patung Dewa Siwa yang berdiri kokoh tepat ditengah-tengah taman, dengan memiliki warna biru. Menurut agama Hindu di Bali, Dewa Siwa dipercaya sebagai dewa yang mengembalikan manusia ke unsurnya, menjadi Panca Maha Bhuta (Tanah, Air, Udara, Api & Rang Akasa).

Patung Dewa Siwa Dengan Warna Biru Pada Tubuhnya

Keindahan Taman Patung Dewa Siwa, Gilimanuk Bali

1 jam lamanya kami menikmati keindahan di pantai ini, dan kami langsung tancap gas motor menuju spot kedua yaitu Pantai Karangsewu. Selain tidak ada tiket masuk alias gratis, pantai ini memiliki keunikan sendiri. Yaitu pantai dengan air laut yang tenang dan tanpa pasir pantai sama sekali, melainkan batu karang dan padang rerumputan. Untuk menuju lokasi ini, kita akan dibuat terkesan dengan melewati lahan kosong yang sangat luas seperti lapangan bola dengan sekelilingnya pohon-pohon bakau.

 
 Pantai Karangsewu Yang Tanpa Pasir Pantai, Melainkan Karang


Spot Yang Jadi Rebutan Buat Foto-foto

Masih di Spot Yang Jadi Rebutan Buat Foto-foto

Di pantai Karang Sewu, kami beristirahat di warung kecil yang ada disini sembari memesan jagung bakar dan juga minuman es Temulawak. Ya lumayanlah, sambil santai-santai di sore hari dengan pemandangan Pantai Karangsewu yang dihiasi Pulau Kalong dan Pulau Menjangan disebrang sana :)

Karna semakin sore, kami pun langsung menuju spot ketiga atau tujuan utama kami selama di Gilimanuk yaitu Kuliner Ayam Betutu. Nah disini kami memilih Rumah Makan Ayam Betutu Ibu Lina, karena lokasinya berdekatan dengan Masjid Al Maghfirah. Sehingga kami dapat melaksanakan ibadah solat terlebih dahulu.
 
Karena Lupa Foto Rumah Makannya, Kami Screenshot di Google Street View Aja :)

Ayam betutu yang khas Gilimanuk Bali ini sangatlah lezat, dilengkapi bumbu rempah yang berasa banget dan juga sambal matah dengan irisan bawang merahnya. Kami pun sangat puas makan disini, sampai-sampai gak bersisa makananya kecuali tulang ayam hehe :)

Sudah kurang lebih 4 jam lamanya, kami menikmati suasana Gilimanuk Bali dan waktu magrib pun tiba. Kami langsung tancap gas menuju pelabuhan Gilimanuk untuk pulang Ke Banyuwangi menuju penginapan. Yah kira-kira hampir 2 jam perjalanan lamanya, kami tiba di penginapan Toko Subur yang lokasi dekat Stasiun Karangasem.

Perjalanan Kapal Feri Menuju Pulang Ke Banyuwangi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar