Kamis, 02 Februari 2017

Perjalanan Singkat Ke Situs Gunung Padang Cianjur & Terowongan Lampegan


Perjalanan Singkat Ke Situs Gunung Padang Cianjur & Terowongan Lampegan

Tahun 2015 lalu ane dan para kawan yang sedang ada di Kabupaten Cianjur, bermaksud untuk sekalian mampir sebentar mengunjungi objek wisata Situs Gunung Padang & Sekitarnya. Lokasi tersebut terdapat dibagian barat daya Cianjur Kota, atau di Desa Karyamukti, Kecamatan Campaka. Dan berdasarkan informasi yang didapat dari internet, bahwa dilokasi  tersebut terdapat beberapa objek wisata yang dapat dikunjungi. Yaitu Situs Megalitikum Gunung Padang, Curug Cikondang, Perkebunan Teh dan Stasiun Lampegan. Dan tanpa berpikir panjang, selepas Sholat Zuhur di Mesjid Agung Cianjur kami langsung menuju Gunung Padang dengan bantuan Google Maps.


Jalan Menuju Situs Gunung Padang (Google Maps)

Awal pemberangkatan dimulai dari Masjid Agung Cianjur, dan disini ane dan para kawan menggunakan sepeda motor. Dengan bantuan google maps, kemudian kami mengambil Jalan Raya Sukabumi Cianjur. Dan sepanjang jalan raya ini, kami mengikuti petunjuk jalan dengan patokannya pertigaan jalan yang menuju SMA Negeri 1 Warung Kondang atau Jalan Cianjur Gunung Padang. Setelah masuk jalan Cianjur Gunung Padang, kami menemui pertigaan jalan menuju Stasiun Lampegan dan disini kami mengambil jalan belok kiri. 

Setelah ambil jalan yang belok ke kiri, disepanjang perjalanan ini kami melewati perkebunan Teh milik PTPN 8. Hingga akhirnya terdapat pertigaan jalan didekat Kantor Pos Pantau Polres Cianjur, dan kami pun ambil jalan yang belok ke kanan, mengikuti papan informasi yang ada. Setelah itu, kurang lebih 2 Km mulailah kami menemukan pos masuk kawasan wisata gunung padang sekitar pukul 13:45 WIB.

Tiba di Pos Masuk Situs Gunung Padang

Selesai menyimpan motor di area parkir, kami bergegas membeli tiket di Pos penjualan. Untuk harga tiket masuk saat itu adalah Rp. 4000,- (Per 2015), dan apabila ingin menggunakan jasa pemandu bisa membayar seikhlasnya. Namun sayangnya saat itu kami melakukan kesalahan, yaitu tidak menggunakan jasa pemandu wisata. Sehingga saat berwisata kesini kami merasa kurang berkesan, dikarenakan tidak mendapatkannya pengetahuan sejarah secara langsung di lokasi Situs Gunung Padang. Jadi yasudahlah, disini kami hanya berfoto-foto saja dulu dan masalah sejarah Gunung Padang kami harus ekstra baca-baca informasinya di internet. 

Oleh sebab itu apabila ada yang data ke Situs Megalitikum Gunung Padang, gunakanlah jasa pemandu wisata sob. :)

Pemandu Wisata Situs Megalitikum Gunung Padang

Berdasarkan yang ane baca di www.wikipedia.com , bahwa awal mula ditemukan keberadaan situs ini adalah pada tahun 1914. Dan pada tahun 1979, oleh pemerintah mulailah dilakukan kajian dari masalah arkeologi, sejarah dan geologinya. Selain itu juga, situs yang memiliki luas komplek utama sebesar 900 m² ini sebelumnya memang menjadi tempat yang dikeramatkan oleh warga setempat. Hal tersebut dikarenakan, dahulu Prabu Siliwangi berniat membangun sebuah istana hanya dalam semalam.

Area Situs Megalitikum Gunung Padang (Dilihat Dari Google Earth)
Situs bersejarah yang diberitakan lebih tua dari Piramida Mesir ini, memang terletak di puncak sebuah bukit dan terlihat seperti bangunan punden berundak. Bangunan punden berundak situs ini memiliki 5 teras mengerucut, dan dibangun menggunakan batuan vulkanik yang berbentuk persegi panjang. 

Batuan-batuan Vulkanik Berbentuk Persegi Panjang di Situs Megalitikum Gunung Padang

Untuk teras pertama terletak dibagian paling bawah, dan teras terakhir atau teras kelima terletak dibagian paling atas area situs yang bersejarah ini. Selain itu juga, pada teras tertentu terdapat beberapa batu megalit yang apabila kita pukul batu tersebut, maka akan mengeluarkan bunyi berbeda dengan batu yang lain. Dan berdasarkan informasi kemungkinan adanya sebuah perlibatan musik oleh masyarakat zaman dahulu, di situs yang diberitakan lebih besar dari Candi Borobudur ini.

Salah Satu Teras Di Situs Megalitikum Gunung Padang

Tumpukan Batu Megalit Di Situs Megalitikum Gunung Padang

Teras Kelima Situs, Apabila Dilihat Dari Menara

Usai mengelilingi area situs bersejarah ini, selanjutnya ane melanjutkan perjalanan ke objek wisata lainnya. Namun yang sangat disayangkan saat itu adalah kami harus mengurungkan niat menuju Curug Cikondang.  Hal tersebut dikarenakan waktu sudah sore, dan agar tidak kemalaman saat menuju pulang Ke Bogor. Sehingga kami langsung saja mampir ke Stasiun Lampegan, yang sudah terkenal di Jawa Barat dan memilki nilai sejarah. 

Depan Pintu Stasiun Lampegan
Tiba di Stasiun Lampegan, kami pun  langsung menyimpan motor dekat sebuah warung yang lokasinya persis disebrang Stasiun. Dan tanpa berpikir panjang, kami pun langsung berfoto-foto sejenak di area stasiun dan sekitarnya.

Sisi Lain Area Stasiun Lampegan
Stasiun Lampegan merupakan salah satu stasiun yang melayani rute Kereta Jurusan Cianjur Sukabumi. Hal yang paling orang cari tahu tentang Stasiun Lampegan adalah bahwa apabila ingin menuju Situs Gunung Padang menggunakan kereta dari Sukabumi atau Bogor maka wajib turun diSatasiun ini. Selain itu juga, nilai sejaran yang paling penting dari Stasiun Lampegan adalah terdapatnya sebuah terowongan dekat stasiun. 

Depan Terowongan Lampegan

Terowongan ini merupakan Terowongan pertama yang ada di Jawa Barat dan dibangun pada tahun 1879 - 1882. Dan berdasarkan cerita, kata Lampegan sendiri diambil dari kata yang sering disebutkan oleh Beckman ketika sedang memeriksa hasil pekerjaan pegawainya. Setiap pegawainya sedang bekerja didalam terowongan, Beckman sering mengingatkan agar tetap membawa lampu untuk menghindari bahaya kurangnya zat asam. Dengan campuran bahasa Belanda dan Indonesia, maka keluarlah kalimat yang bermaksud agar pegawainya tetap membawa lampu "Lamp Pegang, Lamp Pegang". Dan kalimat itulah, keluar kata Lampegan untuk menyebut terowongan ini.

Di Dalam Terowongan Lampegan
Hal yang perlu diperhatikan saat berfoto-foto disini adalah tanyakan dahulu ke petugas atau warga sekitar mengenai jadwal kereta disini. Karena dikhawatirkan apabila sedang keasyikan berfoto-foto, tiba-tiba datang kereta lewat. Selain itu juga, apabila ingin iseng-iseng berjalan kaki melewati terowongan lebih jangan dan tetap waspda.

Ketika Kerata Datang Di Stasiun Lampegan

Waktupun semakin sore, dan kami langsung bergegas pulang menuju bogor agar tidak terjebak kemacetan di Jalan Raya Puncak.


- SEKIAN-

Tidak ada komentar:

Posting Komentar