Selasa, 25 Agustus 2020

One Day Trip Ke Cirebon Ya Kulineran

 

One Day Trip Ke Cirebon

Ini adalah catatan perjalanan wisata ane bareng temen-temen pada tahun lalu, tapi tak apalah yang penting di catat dulu :) ...

Nah....

Karena terbatasnya jatah cuti yang menyisakan kebingungan untuk berwisata ke luar kota, akhirnya terpikirkanlah untuk mencoba liburan sehari saja ke Kota Cirebon. Dan  kali ini, ane dan temen-temen mencoba wisata kuliner khas Cirebon. Selain mengandalkan akhir pekan alias tidak perlu cuti, ongkos untuk ke Cirebon cukuplah terjangkau.

Disini, kami memulai perjalanan pagi hari dari Stasiun Pasar Senen dengan menggunakan kereta Ekonomi Tegal Ekspres tujuan Stasiun Cirebon Prujakan. Dan harga tiketnya pun sangat murah, yaitu Rp.45000,- saja. Murah banget kan? apalagi di kereta ini cukup nyaman dan bisa melihat pemandangan sepanjang perjalanan. Mulai dari pemandangan persawahan di sekitar Kabupaten Karawang, sampai pemandangan laut di sekitar Kabupaten Indramayu.

Ketika kereta berjalan kembali di salah satu Stasiun

Setibanya di Stasiun Cirebon Prujakan, kami langsung memesan GrabCar untuk menuju lokasi pertama yaitu kulineran Empal Gentong Ibu Darma yang berlokasi di Jalan Diponegoro No.21 Cirebon. Kalau berdasarkan info dari temen ane sih, Emapl Gentong Ibu Darma ini adalah yang paling asli dan legendaris di Kota Cirebon.

Warung Empal Gentong Ibu Darma

Selain rasa yang khas dan bikin kami ingin menambah lagi, harganya pun cukup terjangkau untuk di dompet. Jadi tak perlu khawatir lah hehe.

Sajian Empal Gentong Ibu Darma

Usai perut terasa kenyang dengan bau empal gentong yang masih terbayang di siang hari, akhirnya kami memutuskan untuk melanjutkan ke Es Kopyor 4848 yang berada di Jalan Karanggetas. Dan berdasarkan informasi yang ane dapet sebelumnya, Es yang rasanya khas ini merupakan salah satu kulineran legendari yang sudah ada sejak tahun 1960-an.

Es Kopyor4848

Teriknya siang hari ala Kota Cirebon, membuat ane gak sabar untuk langsung mencicipi Es Kopyor dengan ciri khas campuran sirup handmade yang mirip Tjampolay. Dan ternyata, seger banget dan asli enak dengan kekhasan rasa kopyornya. Dan harganya pun sesuailah dengan rasa, apalagi ini adalah kuliner yang sudah ada sejak dulu alias legendaris.

Menikmati Es Kopyor yang langsung habis

Haus yang kini mulai mereda, membuat kami terasa lapar kembali dan ingin makan berat. Sehingga, kami memutuskan untuk menuju Nasi Jamblang Ibu Nur yang berlokasi di Jalan Cangkring. Namun, untuk mencapai lokasi kami mencoba berjalan kaki saja sembari menikmati suasana Kota Cirebon sepertic melihat kehidupan sosial masyarakat sekitar. 

Setibanya di lokasi, ternyata kondisnya cukup ramai oleh pengunjung yang sepertinya tidak sabar untuk segera mencicipi kenikmatan Nasi Jamblang. Dan ternyata memang bener, kuliner yang khas dengan berbalut daun jati ini rasanya enak, gurih dan pas banget untuk pada setiap lauk yang disediakan.

Antri mengambil lauk

Menurut ane sih memang wajib di kunjungin, misal nanti-nanti main ke Cirebon. Selain rasanya enak, untuk harganya pun terjangkau buat kami yang saat itu liburan dengan tidak membawa istri dan anak hehe.

Otomatis Kenyang 

Waktupun menunjukkan jadwal sholat Ashar akan segera tiba, dan kami pun bergegas menuju mesjid. Namun, kali ini mesjid yang kami kunjungi adalah Mesjid Merah yang memiliki sejarah menarik dengan gaya bangunan perpaduan antara budaya Jawa, Arab dan Tiongkok. Selain itu juga, mesjid ini berdekatan dengan Keraton Kasepuhan yang merupakan salah satu keraton yang ada di Cirebon dan perlu dikunjungi untuk mengenal sejarah.

Disalah satu gerbang yang ada di Keraton Kasepuhan

Di Keraton ini, tidak ada salahnya jika kita mencoba untuk sedikit mengenal sejarah yang ada di dalamnya dengan bantuan jasa salah satu petugas. Karena dari petugas inilah kita bisa banyak bertanya-tanya tentang suatu peristiwa bersejarah yang pernah dilalui oleh Keraton Kasepuhan Cirebon.

Salah satu lukisan yang berada di Lingkungan Keraton

Salah satu kegiatan latihan menari di PendopoSekitar Lingkungan Keraton

Usai mampir sembari mengenal sejarah Keraton, selanjutnya kami menuju Pasar Kanoman untuk membeli oleh-oleh di Toko Manisan Sinta. Dan kenapa memilih Pasar Kanoman, karena pasar tradisonal ini sangat bersejarah dan bisa merasakan kehidupan sosial yang ada di Cirebon. Hal tersebut mengingatkan ane pada salah satu blog (lupa nama blog nya) yang menyampaikan bahwa, jika ingin merasakan kehidupan  sosial di suatu daerah maka cobalah pergi ke pasar nya.

Di depan Toko Manisan Sintayang berada di Pasar Kanoman ini, adalah salah satu kuliner yang boleh di Coba. Yaitu Es Duren dengan campuran Sirup Tjampolay yang cukup murah dan bisa dijadikan sebagai sajian penutup selama wisata seharian di Kota Cirebon.

Es Duren depan Toko Manisan Sinta

Usai berbelanja oleh-oleh di Toko Manisan Sinta, akhirnya kami mengakhiri perjalanan wisata kuliner di Cirebon. Dan kemudian bergegas menuju Stasiun Cirebon Kejaksan untuk menuju Stasiun Gambir, dengan menggunakan kereta Tegal Bahari yang tiketnya seharga Rp.100.000,- rupiah.



-----Sekian & Terimakasih-----

Tidak ada komentar:

Posting Komentar